35 Nelayan Asal Lamongan Disandera Nelayan Masalembu
Senin, 15 Juli 2013
LAMONGAN – Warga Desa Kandangsemangkon Kecamatan Paciran berduka, utamanya di rasakan keluarga 35 nelayan yang disandera para nelayan Kecamatan Masalembu Kabupaten Sumenep sejak empat hari lalu, tepatnya mulai Jumat (12/7/2013) pukul 13.00 WIB.Ke-35 nelayan yang hingga kini masih dalam cengkeraman nelayan Masalembu Sumenep itu dianggap telah menyalahi aturan dan memakan wilayah saat menangkap ikan di Masalembu. Mereka yang menumpang tiga Kapal Motor (KM) dinilai terlalu ke pinggir (mendarat,red).
Disanderanya 35 nelayan asal Lamongan itu dipastikan Ketua Rukun Nelayan, Kandangsemankon, Agus Mulyono, setelah mendapatkan informasi dari Jumalik (48), salah satu nahkoda KM Welda Jaya. Nahkoda kapal pada Jumat (12/7/2013) sesaat setelah ditangkap warga nelayan Masalembu memberitahukan melalui telepon, kalau mereka sedang menghadapi masalah, dan sedang disandera oleh nelayan Masalembu. “Menurut Jumalik saat telepon saya, mereka dituduh mencari ikan terlalu ke darat yang masuk wilayah tangkapan nelayan Masalembu,”kata Agus, Ketua Rukun Nelayan Kandangsemangkon saat dikonfirmasi Surya, Senin (15/7/2013). Sampai sekarang ke-35 nelayan itu belum pulang dan tidak diketahui nasib dan kabarnya. Masalahnya, kata Agus, sejak Jumalik telepon menghubunginya sudah tidak ada lagi komunikasi. Beberapakali Agus mencoba menghubungi melalui sambungan ponsel nahkoda selalu terdengar nada tidak aktif. Diungkapkan, para nelayan itu menumpang tiga kapal motor (KM), diantaranya KM Putra Mandiri dengan nahkoda Muarib (50), KM Akas, nahkoda Sampurno (49) dan KM Welda Jaya, nahkoda Jumalik (48). Agus menambahkan, setahun lalu nelayan asal Desa Kandangsemangkon Paciran juga pernah ‘ditangkap’nelayan Masalembu. Dan saat itu dicapai kata damai dengan syarat nelayan Lamongan mau menandatangani surat pernyataan tidak akan melanggar menangkap ikan di perairan wilayah tangkapan masyarakat Masalembu. Kalau terjadi pelanggaran, perahu atau kapal akan dimusiumkan dan nelayannya dipulangkan. “Dan Jumat kemarin warga nelayan kami dituding masuk ke daratan nelayan Masalembu. Tapi sampai sekarang juga belum dipulangkan,” ungkap Agus. Itulah yang diduga Agus sebagai pemicu nelayan Masalembu berani menangkap dan menyendera nelayan asal Desanya Kandangsemangkon. Agus memastikan jika nanti nelayan Masalembu mengajak berunding lagi, pihaknya tidak mau pertemuan itu dilakukan di daerah Masalembu. Tapi harus di tempat yang netral, yakni di Surabaya. Kini ia telah berkoordinasi dengan Dinas Perikanan Provinsi Jatim agar membantu membebaskan nelayan Lamongan yang sedang disandera yang sampai Senin ini belum ada kabar apapun tentang nasib ke 35 nelayan itu. Keluarga nelayan yang ditinggalkan diakui Agus merasa cemas dengan keselamatan anggota keluarga yang kini sedang ditangan nelayan Masalembu. Kasat Polair, AKP Fadelan dikonfirmasi Surya, menyatakan pihaknya telah menggali informasi terkait 35 nelayan asal Lamongan yang diamankan nelayan Sumenep itu. “Sampai sekarang saya kesulitan menghubungi telepon para nahkoda. Tapi kami berusaha berkomunikasi dengan syahbandar dan meminta bantuan informasi para nelayan,” kata Fadelan. |