LAMONGAN :
Motor Tabrak Dump Truk, Bu Guru Tewas
Minggu, 14 Juli 2013
LAMONGAN – Ibu guru, Sri Nurwati (46) asal Desa Puter, Kecamatan Kembangbahu, tewas seketika saat sepeda motor yang dikendarainya menabrak dump truk yang parkir tanpa penerangan di jalan raya Tikung – Kembangbahu, tepatnya di Desa Wonokromo, Kecamatan Tikung, Sabtu (13/7/2013) malam.Menurut saksi mata Hartono (45) warga Kalipang mengungkapkan, semula kedua kendaraan yang terlibat itu sama – sama berjalan dari arah selatan. Dump truk nopol BM 9847 LE yang dikemudikan Kusnadi (48) warga Desa Gulomantung, Kecamatan Kebomas Gresik berjalan jauh di depan sepeda motor yang dikendarai korban. Tepat di jalan raya Tikung – Kembangbahu, semua lampu dump truk itu mati. Kemudian dump truk berhenti di badan jalan. Sang sopir Kusnadi dan keneknya, Robi’in sama – sama turun untuk mengecek kondisi lampu, baik depan maupun belakang. Beberapa saat kemudian Kusnadi membuka lampu belakang kanan, sementara keneknya membuka boks skring bagian depan. Bersamaan dengan itu muncul sepeda motor S 3826JL yang dikendarai ibu guru Sri Nurwati dengan kecepatan sekitar 45 km/jam. Korban diduga tidak mengetahui kalau di depannya ada dump truk yang sedang parkir. Hal itu diperpah dengan kondisi jalan yang gelap. Jarak yang begitu dekat, tabrakan tidak terhindarkan. ”Brak,”suara keras sepeda motor korban menabrak bagian belakang truk. Spontan korban terlepas dari sepedanya yang rusak parah, dan Sri Nurwati luka cukup parah di bagian dada, robek pada pelipis kiri, serta keluar darah dari telinga akibat gegar otak berat. Korban tewas di lokasi kejadian. Kusnadi mengaku sama sekali tidak tahu ada sepeda motor yang melaju dari arah selatan karena malam kitu ia sedang memperbaiki lampu kendaraan yang mati. Kini Kusnadi ditahan di Polres Lamongan karena kelalainnya hingga menyebabkan meninggalnya orang lain. Kasat Lantas AKP P Sujatmiko dikonfirmasi Minggu (14/7/2013) mengatakan, penyebab kecalakaan itu murni karena sopir truk tidak memperhatikan pengguna jalan saat parkir di jalan pada malam hari. ”Mestinya sopir atau keneknya punya inisiatif menyalakan api dengan jarak tertentu dari truk dengan memakai dedaunan atau apa saja yang bisa dinyalakan untuk menandai kalau ada truk parkir,”ungkap Sujatmiko. |
|